Batu Taba Nagari Nan Indah
We can check your plugins and stuff

Pulang dari Mesir dan Tiba di Medan, Hafizah Sujud Syukur

Jakarta - Hafizah Siregar (20) seorang mahasiswa Semester 3, Fakultas Syariah Islamiyah, Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, akhirnya tiba dengan selamat di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (4/2/2011) sore. Kedatangan Hafizah disambut tangis bahagia keluarga dan sujud syukur di pintu kedatangan domestik Bandara Polonia Medan.

Hafizah tiba di Bandara Polonia Medan menaiki pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 402, sore sekitar pukul 15.10 WIB, Jumat (4/2/2011). Dia berangkat dari Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 12.45 WIB.

Ibu kandung Hafizah, Ratna Mauli Lubis, langsung memeluk Hafizah setelah keluar dari pintu kedatangan terminal domestik dan menangis bahagia. Kemudian keluarga yang sebelumnya telah menunggu juga memeluk Hafizah.

Sebagai ungkapan syukur, Hafizah langsung sujud syukur karena bisa bertemu dengan keluarga dan selamat dari kerusuhan yang melanda Mesir dalam beberapa hari terakhir. Hafizah menyebutkan, ratusan mahasiswa lain saat ini masih terkebak di sejumlah lokasi di kawasan zona konflik di Mesir, menunggu pemerintah Indonesia mengevakuasi ke Tanah Air.

"Abang kandung, Abuzar Aldifari Siregar juga masih belum dievakuasi. Sebagian mahasiswa lain mendekam ketakutan di asrama untuk menghindari dampak konflik. Pemerintah Mesir sendiri juga telah memberlakukan jam malam," sebut Hafizah.

Hafizah juga mengatakan, dalam tiga hari terakhir, bahan makanan sulit didapatkan di Kairo, karena toko makanan tidak buka akibat kerusuhan massal. Hafizah berharap pemerintah segera melakukan percepatan proses evakuasi warga Indonesia yang terjebak di wilayah konflik karena sebagian mahasiswa mulai kesulitan mendapatkan logistik.

Hafizah tiba di Bandara Polonia Medan bersama 12 mahasiswa asal Sumut yang menimba ilmu di beberapa unviersitas di Mesir. Salah seorang di antaranya adalah Tauhid Rambe, mahasiswa Al Azhar asal Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut.

Tauhid sempat menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang terkesan tidak peduli dengan kondisi keselamatan mahasiswa asal Sumut yang kini masih terjebak di wilayah konflik. "Tidak ada upaya yang dilakukan pemerintah Sumatera Utara saat kami terjebak di wilayah konflik. Bahkan hubungan komunikasi lewat telepon juga tidak," kata Tauhid.

Pengakuan Tauhid ini terbukti dengan tidak adanya perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang ikut menyambut kedatangan 13 mahasiswa di Bandara Polonia Medan, Jumat sore.

Powered By google
By Seiparing TV